Kecanduan Jalan - Hijaubiru

Sabtu, 01 Juni 2013

Kecanduan Jalan


Kecanduan? Mayoritas orang kecanduan rokok, kopi, atau cokelat. Tapi ini, kecanduan jalan-jalan? Memangnya makanan yang namanya ‘jalan-jalan’ itu mengandung depresan atau halusinogen?

Kalau mengandung depresan, kayaknya nggak ya. Soalnya, jalan-jalan malah bikin kerja syaraf makin aktif. Jalan kesana-kemari, potret sana potret sini, jajal kuliner dari pusat kota sampai ujung pelosok. Nah, kalau halusinogen, nggak tahu lagi. Kan katanya kalau lagi fly, orang itu bakal ngerasa senang. Hal yang sama berlaku pada jalan-jalan! Kalau lagi travelling, orang kan cenderung merasa senang, hehehe. #apasih

Aaaanyway, karena termasuk orang yang kecanduan jalan-jalan, hampir semua buku yang saya temui di toko dan bertema ‘jalan-jalan’ biasanya akan saya embat ke kasir. Hingga hari ini, total terkumpul tujuh buku bertema travelling. Lumayan buat tambah-tambah ilmu.



TRAVELER’S TALE (resensi ada di sini)
Buku ini bentuknya novel. Menceritakan perjalanan empat sahabat, Francis, Farah, Retno, dan Jusuf yang tinggal di empat negara berbeda (tapi keempatnya orang Indonesia). Setelah bertahun nggak pernah ketemu, eh, tiba-tiba aja Francis ngundang mereka berempat ke nikahannya. Keempatnya pun berniat ngumpul di Barcelona, tempat nikahan Francis. Tentu saja nggak cuma ke Barcelona doang dong! Sebelumnya, mereka juga mampir di negara-negara sekitar, backpacking. Dari empat benua berbeda, keempatnya menuju Barcelona dengan membawa pertanyaan dari kisah merah yang mereka pendam sejak zaman sekolah.

5 CM (resensi ada di sini)
Novel yang menceritakan lima sekawan yang menggapai puncak gunung tertinggi di Jawa. Lima sahabat yang merasa tumbuh dan ngumpul bareng orang-orang di lingkaran yang itu-itu doang menganggap mereka sudah terlalu lama berada di zona nyaman. Akhirnya, diputuskan mereka berlima nggak ketemuan selama tiga bulan. Pada hari mereka bertemu, mereka bersua kembali di stasiun kereta yang akan membawa mereka ke Mahameru.

BAIT-BAIT SUCI GUNUNG RINJANI (resensinya saya taruh di sini)
Novel tentang gunung kedua yang saya temui (novel pertama adalah 5 Cm). Bab-bab awal menceritakan perjalanan Fajar dan Bambang treking melintasi alam gunung Rinjani yang memesona. Perjalanan makin berwarna saat mereka bertemu dengan rombongan pendaki lain, yang kelak akan menjadi teman mereka. Setelah pulang ke Jakarta, orang-orang ini pun terpisah oleh kesibukan masing-masing. Mereka baru bertemu saat salah seorang dinyatakan hilang (kabur dari rumah) dan akhirnya meninggal saat mendaki Rinjani. Fajar, yang ingin menapak tilas kematian teman seperjalanannya, memutuskan pergi ke Lombok. Siapa sangka di sana dia malah mendapat kejutan hebat?

NAKED TRAVELER
Sebetulnya buku berisi tips-tips perjalanan dan pengalaman Trinity keliling dunia ini sudah ada bervolume-volume, mulai dari warna orange, hijau, dan warna-warna lain (bilang aja lupa, Non!). Namun apa daya, waktu itu saya hanya bisa memeluk satu buku berwarna biru, sedang buku-buku berwarna lain menatap memelas, “Kenapa gue nggak ikut diambil?”. Hiks.
Buku ini sangat menarik dinikmati (dan dipelajari, hehehe). Meskipun isinya tips ataupun pengalaman travelling, tapi isinya nggak bikin bosan. Bukan tipe buku di mana banyak poin-poin kayak rangkuman. Pengalaman jalan pun, ditata apik dengan gaya bahasa yang kadang serius kadang lucu. Fun!

A MEMORABLE JOURNEY (resensi ada di sini)
Buku ini isinya gado-gado. Mulai dari pengalaman wisata ke patung Buddha di Hongkong, catatan-catatan perjalanan pendaki, hingga cerita rohani di dekat Ka’bah. 25 kilasan perjalanan tercatat di buku ini. Menyampaikan pesan pada para penjelajah agar tak sekedar menikmati pesona, namun juga mempelajari hal baru lewat perjalanan.

TAHTA MAHAMERU (resensi dipost di sini)
Faras bingung. Bingung menjawab, bingung merespon. Ikhsan menanyakan hal yang tak pernah terpikirkan oleh Faras, “Apa aku harus membunuh ayahku?”. Ya Allah, bagaimana gadis pucuk gunung yang lembut macam Faras bisa berteman dengan pendaki sekeras Ikhsan?
Lama tak ada kabar, Faras makin khawatir. Ditelusurinya jejak perjalanan Ikhsan satu per satu lewat email, berusaha mencari tahu alasan Ikhsan menghilang tahun-tahun belakangan ini. Penelusuran itu membuatnya makin paham kenapa Ikhsan menanyakan hal-hal tak lazim. Dan penelusuran itu, tanpa disadari, memiliki banyak hikmah untuk dipetik.

TRAVEL IN LOVE (resensi di postingan ini)
Dua sahabat. Tiga cinta. Satu perjalanan.
Paras dan Jatayu (cewek, bukan cowok) sama-sama terluka. Paras tersiksa dengan Kanta yang tak pernah berterus terang, sedang hati Jatayu patah karena Kelana meninggal saat mendaki. Memutuskan untuk melupakan cerita lama, sepasang sahabat ini melakukan perjalanan darat 30 hari: Bandung-Jepara-Karimun Jawa-Semarang-Jogja-Solo-Bali-Lombok.
Tapi apa jadinya jika dalam perjalanan mereka malah bertemu dengan sosok dari masa lalu, Kanta? Apa jadinya pula jika dalam perjalanan, mereka ditakdirkan berjumpa dengan harapan masa depan, Sean? Apa jadinya bila empat anak manusia ini bertabrakan di satu titik yang sama, membuat mereka tanpa disadari menyakiti satu sama lain?
Tapi, bukankah setiap cerita memang memiliki klimaksnya sendiri? Dan bukankah, setiap cerita memiliki akhir?

RENGGANIS (resensi ada di postingan ini)



















Rengganis, salah satu puncak gunung Argopuro, menjadi tujuan perjalanan delapan sekawan kali ini. Mereka harus mampu menghadapi medan alam dengan perangai yang berbeda-beda. Ditambah lagi di balik keindahannya, Argopuro memiliki trek pendakian terpanjang seJawa, plus satu kisah mistis tentang sang putri pemilik puncak: Dewi Rengganis. Konflik pun memuncak ketika salah seorang dari mereka menghilang. Dengan kondisi serba terbatas yang menimpa mereka, apa yang dapat dilakukan?


--------------------------------------------------------

Sebenarnya, ada buku-buku lain yang pernah saya baca. Namun sedihnya, ketiga buku tersebut bukan milik saya alias pinjam teman. Ketiga buku ini adalah:

THE JOURNEYS


Buku ini merupakan kumpulan catatan perjalanan para backpacker keliling dunia. Selebihnya, saya sudah lupa tentang buku ini lebih detail (maaf ^_^). Yang saya ingat, kalau mau cari destinasi perjalanan khususnya ke luar negeri, bisa kok tengok buku ini :)

99 CAHAYA DI LANGIT EROPA
Ternyata Islam di Eropa memiliki jejaknya sendiri. Mulai dari kisah Champ Elysees yang ternyata lurus dengan Makkah hingga sejarah terciptanya croissant yang berhubungan dengan penaklukan Austria oleh Turki. Melalui buku ini, penulis mengajak pembaca untuk menyelami kisah-kisah yang berhubungan dengan Islam di Eropa. Menarik. Buku travelling yang lain dari yang lain, menyorot Eropa dan travelling dari sisi berbeda.

JILBAB TRAVELER 

Semua perjalanan keliling dunia, atau keliling negara sendiri, berawal dari mimpi. Asma Nadia mengawalinya dengan memandangi magnet-magnet kulkas tetangga yang berasal dari seluruh penjuru dunia, sedang penulis lain memulainya dengan menggambar peta Australia, yang ingin dikunjunginya, di tembok kamarnya semasa masih SD. Jadi, tidak ada salahnya berani bermimpi karena mimpi toh setengah perwujudan dari keinginan seseorang.
Buku ini bercerita tentang perjalanan keliling dunia, hampir sama topiknya dengan buku travelling lain. Bedanya, kisah-kisah ini dituturkan oleh para muslimah. Cuma itu doang bedanya? Ya nggak dong. Buku ini membahas problematika muslimah di luar negeri sekaligus memberi solusinya. Mau makan? Hm... halal nggak ya? Mau shalat? Shalat di mana, masjid aja nggak ada! Atau... lho lho lho, kok gue dilihatin satpam? Lho, diikutin sampai parkiran, lagi! Masa gara-gara kain selembar di kepala gue, gue dikira mau berbuat yang enggak-enggak? Kendala yang sering ditemui oleh para muslimah, khususnya yang berjilbab mengingat ada orang-orang yang Islamphobia, dikupas di sini.
Plus, di dalam buku juga diberikan percakapan-percakapan sederhana traveller dalam beberapa bahasa. Masih plus lagi, tips-tips travelling mulai barang bawaan, lisensi, sampai tips menghindari kriminalitas. Alhamdulillah... Jadi, muslimah yang berjilbab nggak usah pake mengidap travellingkeluarnegeriophobia, hehehe.

Sweet Edelweiss (resensi ikut di sini)

Arin merupakan tipe gadis yang nggak banyak tingkah, tipe gadis-gadis pada umumnya. Tapi gara-gara pacarnya mutusin dia dan jadian sama anak Pecinta Alam, Arin jadi kepingin naik gunung juga, hanya karena pengen membuktikan ke mantannya, “Gue juga bisa kayak pacar lo yang baru”.
Kebetulan, Anna, kakak Arin, memiliki seorang teman Pecinta Alam bernama Keenan, yang ditaksir Anna. Konflik dimulai saat Keenan malah menyukai Arin, bukannya Anna. Anna sakit hati dan berniat membalas perbuatan adiknya.
Lalu di mana perjalanannya? Dalam novel ini, ada cerita saat Arin pertama kali mendaki gunung Gede dengan Keenan (pendakian pertamanya) dan petualangan Keenan dkk saat ekspedisi ke Cartensz. Lumayan lengkap :)

Gambar novel 'Sweet Edelweis' dicopas dari

--------------------------------------------------------

Selain buku-buku di atas, buku travelling lain yang saya tahu adalah buku Haram Keliling Dunia. Sayangnya, saya belum sempat beli. Sejauh ini sih, baru buku-buku itu aja yang saya tahu. Kalau ada yang tahu buku lainnya, boleh dong kasih info.

Oh iya, ada yang penasaran nggak, kenapa saya bikin postingan tentang kumpulan buku-buku travelling? (Narsis mode on.)

Alasannya nggak lain nggak bukan karena saya pernah ribet cari-cari buku travelling, mulai yang tips-tips travelling sampai novel tentang pendakian. Googling sana googling sini, mengumpulkan satu demi satu judul, mencari sinopsisnya. Persis kayak mencari satu demi satu keping puzzle yang hilang. Karena pernah mengalami hal seperti itu, tercetuslah ide bikin postingan ini supaya nggak ada orang lain yang menderita seperti saya. Hik hik. (Woi, WOOOOIII, ini bukan acara reality show!)

Singkatnya, saya rangkum jadi:

Buku ‘manual’ travelling:
Naked Traveler, A Memorable Journey, The Journeys, 99 Cahaya di Langit Eropa, Jilbab Traveler.

Novel travelling:
Traveler’s Tale, Travel In Love, 5 Cm, Sweet Edelweiss, Bait-Bait Suci Gunung Rinjani, Tahta Mahameru (4 judul terakhir terkait novel pendakian).

Kalau novel tentang pendakian, sebenarnya ada satu lagi, berjudul Anak Gunung Jatuh Cinta. Tapi, saya nggak memasukkannya ke dalam kategori travelling karena cerita naik gunungnya nggak seberapa banyak, lebih banyak ke cerita cintanya. Resensinya bisa dilihat di sini. Nah, kalau tentang keliling dunia, masih ada lagi satu buku berjudul Geography of Bliss tulisan Eric Weiner (sinopsis di situ dan juga belum saya post). Namun, buku yang bercerita tentang perjalanan seorang jurnalis keliling dunia untuk melihat bukti Teori Kebahagiaan ini lebih mentitikberatkan pada hubungan budaya dan kehidupan dengan kebahagiaan.

So, um, happy travelling?

(and reading)

1 komentar:

  1. Sis, bukuku yang kuhadiahkan ke kamu dua ya (Jilbab traveler sama The Journey)? masalahnya, yg jilbab traveler, aku inget ngasihnya ke kamu. Kalo the journey gimana? Aku lupa, suer...

    BalasHapus